hari ini puncaknya, kesal!! karena rambut ini acak-acakan, tidak berbentuk, rontok, berwarna kemerahan, dan membuat muka menjadi kucel (kalo kata oomnya Ken dan Wimam), sebel!! akhirnya gw kepikiran potong rambut, segera saja niat itu muncul sehabis mandi sore, soalnya tak kuasa gw melihat mereka dikaca!! padahal angan-angan ingin memiliki rambut seperti yg Ari punya, panjang menutupi kuping, hitam, belah antara pinggir dan tengah, seperti bintang film Korea, uu..uu..uu... pasti terlihat tampan!
berhubung rumah gw diBogor tercinta ini gak dikota, agak kekabupaten, jadi gak banyak pilihan, kata mamah, kalo papah biasa di barbershop depan kompleks, soalnya rambut bokap gw kan standar botak, jadi gak penting modelnya, lah.. kalo gw?
sehabis mandi sore itu gw berjalan sendiri menuju barbershop langganan bokap gw itu, seraya membayangkan akan diapakan ini rambut, kebetulan caaraa menyampaikan komunikasi gw sama orang rada gak becus, takut salah informasi rambut gw jadi gak karuan nantinya, jadi gw pikirkan bagaimana menyampaikan maksud gw lewat kata-kata, jadi sambil jalan itu gw memilah-milah kata-kata apa yg akan gw sampaikan sama si tukang cukur.
sampai ditempat, kok salon?? namanya
Idaman, dewasa: Rp. 7000, anak: Rp 6000, tapi buat pria, kayanya seorang wanita tidak mungkin rela potong rambut ditempat seperti ini, tidak jelek, tapi sangat tidak wanita, (?), rela menunggu giliran sehabis anak kecil, tiba-tiba seorang bapak menawari gw potong rambut, lah.. gw pikir gw kudu nunggu mas-mas yg lagi motong, eh, kok bapak-bapak, berkumis, mirip orang sumatra, batak mungkin, seperti gw, tapi kok rada ragu, ragu bkn karena orang batak, tapi ragu soal dia bisa cukur rambut gw, duh, sambil duduk gw liat hp ada sms
Barbershop? mau dibotakin?, jadi tegang gw, emang barbershop cuman ahli ngebotakin?
selama 18 tahun gw hidup dikota Bogor, selama itu juga gw potong rabut didaerah jembatan merah, tepatnya didepan gedung Muria, seberang penjara Paledang, sepanjang jalan itu terdapat beberapa Barbershop, gak cuma gw, tapi abang-abang gw juga potong disitu, hari potong rambut sama artinya dengan hari jalan-jalan, karena sehabis potong rambut pasti kita sekeluarga akan melanjutkan dengan makan malam diluar atau jalan-jalan kepertokoan (gak ada mall), dulu sekali ada mall Internusa, tapi trs kebakar jaman gw sekolah dasar, gossip yg beredar,
ownersnya terlilit hutang, biar dapet uang dari asuransi lalu dia membakar mall satu-satunya diBogor. balik kebarbershop, potong rambut ditempat itu tidak untuk gaya-gayaan, potongannya standar anak sekolahan, yg penting rambut tidak melebihi kuping, tapi semenjak kuliah diBandung, udh gak pernah lagi tuh gw kesana, tahun kemaren pernah potong rambut disitu dianter seseorang, pulangnya dipijemin VCD
under the tuscan sun, dengan secarik surat, udh lupa isinya tapi masih berkesan.
gak kerasa rambut gw udh dipotong sama bapak batak itu disalon
Idaman, ternyata gak buruk, tapi sakit, entah karena rambut gw yg kering dan rada jembet, ato karena gunting rambutnya yg karatan, gw ga mau berfikir opsi yg kedua, ihh.. sakit karena setiap kali menggunting beberapa helai rambut gw kaya ketarik, jadi rasanya seperti dicabut, itu kan sakit, sampe gw berkeringat (gak ber-AC juga sih), lucunya untuk menyeka keringat didahi gw, si bapak menggunakan spon yg mirip spon buat merangkai bunga, bukan tissu yg letak sebenarnya tidak jauh dari si bapak, jadi rada geli, gak ngerti apa maksud penggunaan spon, lalu tidak dibuat lama gw merasa geli, tiba-tiba si bapak menyemprotkan cairan berwarna biru, sepertinya akan mengeraskan rambut gw, tapi kenapa dia mesti menyemprotkan didepan muka, semprotannya juga jauh, jadi gak cuma rambut, tapi bibir ini juga terkena cairan itu, jadi tambah geli, tapi cuma berani tersenyum kecil, potongan rambutnya sih gak jelek, bahkan rapih, tapi si bapak itu yg bikin kocak, gw perhatiin gerak-geriknya kaku, gagah, mukanya juga tampak serius, tapi jari kelingkingnya berdiri seperti menunjuk ketika dia memegang benda seperti gunting, hehehe...
setelah selesai, dia menunjukkan hasil karyanya, seraya berkata
"udah Cukup?", lalu dengan lantang gw menjawab
"Cukup!!", hehehe.. mungkin karena itu orang-orang bilang kalo mau murah jangan protes!!